Seberapa efektifnya service ac rutin dalam upaya pencegah penularan Covid 19 ?
AC mobil saat dihidupkan , udara disistribusikan oleh motor blower keseluruh ruang yang akan didinginkan . Sehingga udara berputar dan berputar mengikuti sirkulasi media ruangannya selama AC digunakan . Didalam proses sirkulasi udara akan berrdampak pada situasi dan kondisinya , seperti :
- Debu atau kotoran mampu diterbangkan oleh hembusan motor blower lalu masuk lagi melalui inlet case motor blower
- Bau apapun akan ikut tersirkulasi dan kemudian akan membuat cooling coil alias evaporator menjadi penuh flek
- Dari proses sirkulasi tidak menutup kemungkinan bahwa saat ada pemumpang yang batuk maka percikan atau ludah kemudian ” nyiprat ” . Droplets inilah yang dikawatirkan terbang terbawa angin dan akan terhisap oleh motor blower , jika inlet motor blower ( sebelum masuk evaporator ) tidak dipasangkan filter cabin ( FC ) maka bisa menjadi virus yang mudah menempel didinding ( fin – fin ) evaporator coil
- Bagaiaman bila AC tidak dilengkapi FC ? Maka cuci atau service minimal 6 bulan sekali ( karena situasi sedang ada pandemi ) dan kemudian kalau bisa di fogging . Dengan mencuci dan fogging ruangan minimal mampu mengantisipai berkembangnya virus didalam dinding evaporator
- Jika AC sudah dilengkapi dengan FC maka sebaiknya setiap 1 minggu sekali dicek ( dengan membuka laci sebelah kiri dan ambi FC kemudian bersihkan dengan hembusan angin kompresor , dengan ukuran kecepatan sedang saja ) . Atau jika tidak sensitif dengan bau maka bisa disemprotkan minyak kayu putih diatas permukaan FC nya .
Demikian ,